Pandemi virus corona yang telah melanda berbagai negara sejak kurang lebih dua tahun lalu telah mengubah cara hidup masyarakat, termasuk pula metode pembelajaran bagi sekolah dan anak. Saat ini anda bisa menemukan bahwa model pembelajaran daring dan luring yang diterapkan secara blended merupakan favorit sekolah sekolah. Apakah metode tersebut efektif ? Yuk simak ulasan berikut.
Pendidikan Blended Learning di Masa Pandemi
Bila dilihat dari istilahnya, blended learning dapat diartikan sebagai pembelajaran kombinasi atau campuran dari berbagai sistem pembelajaran. Dalam hal ini, yang digabungkan adalah metode belajar secara tatap muka dan metode belajar daring atau online. Menurut para ahli sendiri, blended learning adalah gabungan dari berbagai model pengajaran, gaya pembelajaran, dan cara penyampaian.
Saat kasus positif covid sedang melonjak, sistem pembelajaran yang diterapkan memang daring secara penuh. Akan tetapi, metode ini dinilai kurang efektif apabila dilakukan secara terus menerus. Pasalnya kesempatan siswa untuk bersosialisasi menjadi berkurang, sehingga membuat pendidikan karakter menjadi cukup sulit.
Dinilai berpotensi membuat siswa mengalami learning loss, pembelajaran daring dan luring yang dilakukan sebagai sistem pembelajaran menjadi solusi untuk mengatasi potensi learning loss. Terlebih masyarakat sudah banyak yang mendapat vaksinasi, sehingga dapat meminimalisir penyebaran virus corona.
Keefektifan Sistem Blended Learning
Bila berbicara mengenai efektivitasnya, blended learning bisa sangat efektif untuk peserta didik. Karena dapat menghadirkan berbagai manfaat baik dari sistem belajar online maupun offline. Dimana pembelajaran blended dapat menutupi kekurangan e-learning dan menyempurnakan sistem belajar tatap muka.
Akan tetapi, kesiapan sekolah menjadi salah satu faktor yang akan menentukan efektif atau tidaknya penerapan blended learning tersebut. Untuk Sekolah Murid Merdeka (SMM) yang merupakan salah satu sekolah dengan sistem blended learning, bisa dibilang model belajar tersebut sangat membantu para peserta didik dalam mendapatkan dan memahami materi.
Hal ini karena SMM telah menggabungkan cara belajar daring dan luring lebih cepat, bahkan sebelum pandemi benar benar berlangsung saat ini. Konsep pembelajaran campuran yang dilakukan di SMM sendiri, pada dasarnya dilakukan dengan tujuan menghadirkan fleksibilitas yang sebelumnya tidak pernah dirasakan oleh murid.
Melalui blended learning yang diterapkan, siswa akan mempunyai kesempatan untuk mengeksplorasi belajar online secara luas sesuai dengan minatnya. Namun mereka juga tetap memperoleh kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial, caranya yaitu melalui pertemuan luring bersama dengan teman dan guru di sekolah offline.
Sehingga pembelajaran daring dan luring yang diterapkan sebagai blended learning dapat memberikan berbagai manfaat seperti lebih efektif dan efisien, dapat menjadi tren belajar di masa depan, serta mendukung pengembangan keterampilan digital peserta didik maupun tenaga pengajar.
Dari ulasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran blended learning yang menggabungkan antara metode belajar online dan offline, bisa sangat efektif bagi para peserta didik. Akan tetapi, kesiapan sekolah sangat diperlukan di sini agar keefektivitasan tersebut bisa diperoleh. Seperti pada Sekolah Murid Merdeka yang sudah menerapkan sistem blended learning matang.